Depresi Berbahaya. Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

7:00:00 AM Unknown 0 Comments



Depresi Berbahaya, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya, Depresi, Bahaya Depresi, Penyebab Depresi, Gejala Depresi, Cara Mengatasi Depresi, Mencegah Depresi
Bahaya Depresi


Setiap orang pernah merasa sedih atau tertekan pada suatu waktu. Depresi merupakan reaksi normal terhadap peristiwa kehilangan, kesulitan hidup, atau harga diri yang terluka.
Namun ketika perasaan sangat sedih, dan putus asa itu berlangsung selama beberapa hari bahkan berminggu-minggu dan menyebabkan tidak bisa beraktivitas normal maka itu bisa disebut depresi.
Depresi mengakibatkan seseorang malas untuk melakukan aktivitas seperti sekolah, bekerja, makan, dan lainnya. Depresi menyebabkan seseorang berpikir bahwa hidupnya tidak ada gunanya, bahkan ingin mengakhiri hidupnya.
Gejala depresi yang ditimbulkan bebeda pada setiap orang. Berikut gejala psikologi yang ditimbulkan akibat depresi:
1.    Kehilangan semangat melakukan aktivitas
2.    Tidak memiliki harapan hidup
3.    Merasa sangat bersalah
4.    Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun
5.    Tidak percaya diri
6.    Sangat sensitif, mudah marah.
7.    Berpikir bunuh diri, mencoba bunuh diri.
8.    mudah menangis

Gejala fisik penderita depresi:

1.    Selalu merasa kelelahan
2.    Merasa sakit atau nyeri tanpa alasan yang jelas
3.    Insomnia, atau Hipersomnia (tidur berlebihan)
4.    Sulit berkonsentrasi dan susah mengingat

Depresi sering muncul pada penyakit lain: kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, fobia, dan gangguan makan. 

Depresi dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi seiring bertambahnya usia, resiko mengalami depresi akan meningkat. Beberapa hal yang penyebab depresi:

1.    Trauma
Banyak kejadian yang dapat menyebabkan trauma. Misalnya pelecehan seksual, kehilangan orang terkasih, bencana alam, dll.
2.    Penyakit serius
Depresi dapat muncul akibat penyakit serius yang diderita seseorang. Misalnya serangan jantung, kanker, dll yang dapat menyebabkan stres bahkan depresi.
3.    Faktor keturunan
Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan depresi, bipolar, kecanduan alkohol dapat meningkatkan resiko mengalami depresi.
4.    Setelah melahirkan
Perubahan hormon dan fisik pasca melahirkan juga dapat merubah pola pikir wanita. Ditambah lagi tanggung jawab oleh adanya anak akan meningkatkan resiko mengalami depresi.
5.    Kurangnya perhatian orang tua
Hal ini membuat anak merasa tidak ada yang peduli dengannya, anak merasa tidak ada tempat untuk berbagi masalah sehingga membuat anak semakin stress dan memicu timbulnya depresi.
6.    Alkohol dan penggunaan obat obatan
Mengonsumsi alkohol dan obat obatan juga hal yang biasa dilakukan oleh orang yang mengalami depresi untuk melampiaskan perasaannya tersebut. Tetapi hal ini justru akan memperparah keadaan depresi. Selain itu juga banyak obat obatan yang menyebabkan depresi.

Cara mengatasi depresi:
1.    Perbaiki pola tidur
Orang yang pola tidurnya terganggu, misalnya sulit tidur biasanya mereka akan mudah mengalami depresi. Untuk mengurangi depresi, perbaikilah pola tidur anda.
2.    Melakukan olahraga
Olahraga terbukti bisa mengontrol hormon serotonin dan norepinefrin di dalam otak sehingga bisa mengurangi depresi.
3.    Refreshing
Refreshing dapat membuat hati dan pikiran lebih tenang. Pikiran yang tenang dan fresh dapat mengurangi resiko depresi.
4.    Dukungan keluarga
Penderita depresi sangat membutuhkan dukungan dari keluarga. Dukungan dan motivasi dari keluarga akan membuat seorang lebih tenang dan merasa diperhatikan.
5.    Berbicara pada orang yang anda percaya
Berbicara pada orang yang dipercaya terlebih jika orang orang tersebut dapat memberi saran yang tepat mengenai masalah anda terbukti dapat mengurangi beban seseorang dan dapat menurunkan resiko depresi.
6.    Solusi alternatif
Anda dapat menggunakan cara alternatif untuk mengatasi depresi dengan mengonsumsi Kapsul Herbal Depression & Anxiety dan menggunakan Terapi Gelombang Otak Depression Self Help yang telah terbukti ampuh untuk menghilangkan depresi.

0 comments: